"Beritakan...publikasikan....undang media untuk meliput acara seremoninya .... Ini kali ketiga berturut-turut sejak 2007/2008 sd 2009/2010, kita memenangkan The Best Bank Service Excellence2009/2010 dan pastikan bisa muncul beritanya."
Mulailah kami menimbang-nimbang, dari sisi pembuatan materi press release (http://isktumbuan.blogspot.com/2010/06/pelayanan-bank-mandiri-diakui-sebagai.html, )
sampai dengan rencana foto sesi. Lalu kapan didistribusikan? Sore ini Kamis sebelum acara (dimulai 19.00 sd 22.00) atau ke
esokan harinya (jumat tanggalan merah), atau didistribusikan pada Minggu dengan harapan berita terbit pada Senin. Semua ini menjadi pertimbangan teknis.Draft release pun kami persiapkan. Lead, angle atau apapun namanya kami bolak-balik, layaknya seperti saat menggoreng pisang, ingin tahu di pojok mana yang sudah matang atau bahkan coklat kehitaman karena gosong. Hasil akhirnya adalah press release yang sangat standar.....
Sepintas press release dengan sepuluh alinea ini sangat okay. Namun, kami yakin media melihatnya .....sangat standar......... Tulisan yang sangat standar, media melihatnya sebagai ....... "kecap no satu" ...... atau dengan kata lain .... marketing banget .....
Mana nilai beritanya? Kalau juara tiga kali berturut-turut menjadi "Bank dengan Pelayanan Terbaik", bukankah hal tersebut merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk melayani nasabahnya dengan baik."Kalau sudah tiga kali, ya....sebaiknya diteruskan..... Atau distandarkan dengan membagi-bagi kemenangan kepada bank lain.... Agar juga sama-sama memiliki pelayanan yang sama baiknya...."Singkat cerita, ada juga media yang merasa perlu untuk mengangkat release maupun foto yang kami distribusikan untuk muncul sebagai berita. Terimakasih kawan (media) ..... Paling tidak. ... "Sang Juara" telah muncul dipemberitaan. (walau dengan susah payah....tentunya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar